Selasa, 26 November 2013

Penerbit: Inandra Published
Tahun Pertama terbit: 2008
Jumlah Halaman: 232


SURAT KECIL UNTUK TUHAN


  
Buku ini mengisahkan ulang cerita pilu seorang gadis bernama Keke atau Gita Sesa Wanda Cantika. Ia terkena penyakit yang terbilang langka bernamaRabdosmiosarkoma atau yang dalam bahasa awam dikenal dengan nama kanker jaringan lunak. Keke sendiri merupakan pasien pertama di Indonesia yang terdeteksi terkena penyakit tersebut. Hal ini yang menjadikan kisahnya sangat menggugah. Keke divonis terjangkiti penyakit tersebut di usia 13 tahun dan hanya dalam jangka waktu 5 hari saja! Kanker jaringan lunak tersebut perlahan merubah wajah belia keke. Ia menjadi seseorang yang tak dikenali lagi sebab wajahnya menjadi sesuatu yang tak elok dipandang mata. Bagi anak-anak, mungkin wajah keke tersebut akan dipanggilnya rupa monster.

Buku ini didasarkan pada kisah nyata. Sang penulis mengemas perjuangan keke melawan penyakit kanker tersebut dengan baik. Meskipun pada beberapa bagian ia terlalu memaksakan pesan moral masuk pada dialog beberapa tokoh sehingga mengacaukan setting. Namun, toh, buku ini tetap memberi spirit utamanya bagi generasi muda bahwa seberapapun cobaannya, kita harus berani berdiri dan menghadapinya.


Perjuangan keke sempat berbuah manis, sebab tim dokter berhasil menyembuhkan penyakitnya. Hal ini menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi dunia kedokteran di Indonesia pada saat itu dan menjadi buah bibir di Negara lain. Banyak yang bertanya bagaimana bisa penyakit ganas tersebut ditaklukkan. Polemik tersebut akhirnya mendapat jawaban, sebab keke hanya “sembuh sementara”. Beberapa saat setelah ia menjalani pengobatan, kanker ganas itu bertamu kembali dan sekali lagi menyerang tubuh dan semangatnya. Keke pun menyadari, waktunya hidup tak bisa diulur lagi dengan obat dan lain-lainnya. Benar saja, ia meninggal pada tanggal 26 Desember di tahun 2006. Sebelum meninggal, ia sempat menuliskan surat. Surat ini kemudian yang mengilhami pemilihan judul “Surat Kecil Untuk Tuhan”. Berikut petikan surat keke tersebut:

Andaikan,….. semua dapat terulang kembali,
Tetapi pernahkah anda berfikiran tentang itu?
Pernahkah anda mengira-ngira apa yang akan terjadi
Jika semuanya dapat terulang kembali?
Dalam novelnya ini, Agnes Davonar menekankan makna sebuah waktu dalam kehidupan di dunia ini.
Kisah nyata gadis berusia 13 tahun bertahan hidup dari kanker ganas paling mematikan di dunia. 


Tuhan …………..
Andai aku bisa kembali
Aku tak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan …………
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku
Terjadi pada orang lain
Tuhan ……………
Bolehkah aku menulis Surat Kecil Untuk-Mu?
Tuhan …………….
Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu?
Tuhan ………………
Biakanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya

SURAT UNTUK SAHABAT

Kisah sayang sahabat itu sama pentingnya dengan air putih karena tanpanya, hidupmu hanya akan bertahan 2x24 jam

Kehilangan salah satu sahabat tercinta bukanlah perkara yang mudah.
Seperti halnya yang dialami Fachda, Syifa, Andini, Ida, Maya dan Dinda.
Banyak konflik-konflik yang harus mereka hadapi sepeninggalan Keke.
Mulai dari sibuknya kehidupan di SMA, hambatan jarak dan waktu untuk berkumpul, hingga timbulnya rasa suka yang terlarang.




ULANG TAHUN KE-16
“Sahabat yang baik sulit untuk ditemukan, lebih sulit unutk ditinggalkan, dan tidak mungkin untuk dilupakan”

Akankah ritual itu tetap ada, saat dia sudah tiada?
Canda dan tawa kami kembali terlintas malam ini
3 menit lagi menuju usianya yang ke-16.....



TAS PLASTIK TRANSPARAN
“Aku selalu terharu bila ada sahabatku yang terburu-buru mencuri waktu hanya untuk bertemu meski sekedar memelukku demi melepas rindu”

Tanpa perlu bicara, kami seperti mengetahui isi hati satu sama lain.
Ya, koneksi batin ini memang tidak dapat dipungkiri.
Entah betul atau tidak, bagiku sahabat adalah mukzizat dari Tuhan.



PREDIKSI ANDINI
“Semua orang mendengar apa yang kamu katakana. Teman memperhatikan apa yang kamu katakana. Teman terbaik memperhatikan apa yang tidak kamu katakan”

Syifa dan Andi??
Apa iya? Apa mungkin? Apa bisa?
Semua kata-kata itu berkecamuk di kepalaku.
Apa jadinya kalau itu benar-benar terjadi?



UNDANGAN KONSER
“Apabila bumi menjadikan bunga sebagai tanda kebahagiaannya, aku akan menjadikanmu karena kamu adalah sahabatku”

Menyenangkan sekali dapat melihat kebahagiaan sahabat.
Walau bukan aku yang menjadi sumber kebahagiaan itu.



MEREKA MULAI CURIGA
“Saat semua terasa terhambat, hanya sahabat yang tidak pernah menyumbat. Mereka datang seperti obat yang selalu membuat hidup kembali bersemangat”

Masih terbayang sosoknya yang duduk di kursi roda.
Air mata tak terbendung lagi saat itu...
Padahal kami harusnya mengumbar senyum ceria seiring gerakan-gerakan lincah itu.
Panggung impian tidak dapat kami rasakan bersama.



UTS
“Mata adalah jendela hati, tetapi hanya sahabat sejati yang mengerti apa yang sedang terjadi meski tersimpan jauh di dasar hati”

Ujian sekolah mulai menyita pikiranku.
Segala macam hal pun jadi terlupakan.
Sampai Syifa hadir dengan segala misteri, rasa penasaran pun timbul kembali...



NONA BELANDA
“Teman terbaik ada disaat yang paling sulit. Teman yang sulit menjadi baik, ada di saat yang tidak pernah sulit”

Akhirnya, kualihkan rasa penasaran itu ke hal yang lebih positif.
"Fotografi" hobi yang baru-baru ini aku dalami berhasil menepikan rasa itu.
Tidak sadar rasanya mengikuti semua kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Fotografi.



CEMBURU BUTA
“Persahabatan sejati bukan berarti tidak pernah diuji. Cobaan datang untuk meyakinkan bahwa kita telah bersama sahabat yang tepat"

Sontak aku terkejut. Nama-nama orang terbaik di hidupku turut andil menyakiti salah satu sahabatku.
Peluk dan tangisan Ida membuat hatiku pilu.
Tuhan, apakah ini cobaan?



ES POTONG
“Persahabatan adalah anugerah yang tak tergantikan. Saudara belum tentu bisa menjadi sahabatmu, tetapi sahabat sudah pasti akan menjadi saudaramu”

Tiba juga hari ang kutunggu.
Kunjungan ke kota pemerintahan Jakarta zaman dulu, "KOTA TUA"
Banyak objek yang bisa kuabadikan, hatiku senang bukan main.
Namun tiba-tiba suasana hati itu berubah 360'
Ku tekan tombol capture dengan tangan bergetar.
Sosok perempuan dengan raut bahagia menyuapkan es potong ke laki-laki yang melindunginya dari terik matahari.


BRITANIA RAYA
“Sahabat itu seperti pelangi yang selalu dinanti karena hadirnya pasti menghiasi ruang hati”

Kapan pelangi itu hadir??
Mengapa hujan masih saja turun??
"Huft, suasana yang identik dengan hatiku!" ujarku sambil menatap salah satu brosur untuk pergi ke Inggris.
Ditanganku sudah ada hasil foto jepretanku. "Apakah dengan ini pelangi bisa muncul dihatiku?" ucapku dalam hati....